Friday, October 30, 2015

Penipu Legendaris Yang Terkenal Hingga Sekarang

Agen Bola"Penipu Legendaris Yang Terkenal Hingga Sekarang" - Teman  banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan kekayaan, mulai dari pekerjaan yang baik hingga pekerjaan yang berbau kejahatan dan merugikan orang lain. Pekerjaan yang melanggar hukum cenderung dilakukan karena lebih gampang mendatangkan pundi-pundi uang. Seperti para orang-orang berikut, yang menggunakan keahliannya untuk menipu orang lain. Dengan kejeniusannya mereka telah berhasil menipu banyak orang, dan penipuannya tersebut membuatnya terkenal hingga sekarang. Siapa saja mereka? Berikut informasinya.


Charlez K. Ponzi (Pendiri Skema Money Game


Charlez K. Ponzi merupakan pria kelahiran 1882 asal Italia. Pada tahun 1903 dia menjadi imigran menuju ke Canada, Amerika Serikat. Dia adalah penemu Skema Money Game, skema yang digunakan oleh pengusaha multilevel marketing seperti MLM yang sempat beberapa waktu lalu menghebohkan Indonesia. Ponzi sempat beberapa kali keluar masuk penjara karena kasus pemalusuan dan penyelundupan manusia. Pada tahun 1920 Ponzi dan perusahaannya jasa “kupon pos” di Boston menjadi perbincangan di Pantai Timur Amerika. Dia berhasil meraup 9,5 juta dollar dari 10.000 investor dalam waktu singkat, dengan menjual surat perjanjian (promissory notes) “Bayar 55 sen untuk setiap sen, hanya dalam waktu 45 hari.”.


Bandar Bola Online - Awalnya bisnis money game ini berjalan dengan lancar, tapi lambat laun banyak orang yang curiga dan menuntut uangnya kembali. Ponzi pun kembali disidangkan dengan tuduhan melakukan penipuan finansial. Dan pada tahun 1949, Ponzi akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Rio De Janeiro, Brazil, pada saat kematiannya dia berada dalam keadaan sangat miskin, hanya berbekal uang pensiunan dari pemerintah untuk menutupi biaya penguburannya saja.

Soapy Smith (Menipu Dengan Menjual Lotere Sabun)


Situs Taruhan Bola - Pria yang bernama lengkap Jefferson Randolph "Soapy" Smith II ini lahir pada 2 Nopember 1860 di Coweta Country, Georgia. Dia merupakan seorang penipu, pemilik rumah judi, gangster, bos mafia dan lain sebagainya yang tidak jauh dari dunia hitam. Tapi yang membuatnya paling terkenal dan mendapat julukan "Soapy Smith" adalah profesinya sebagai penjual sabun. Dan dalam menjalankan profesinya itu dia tidak sekedar hanya menjual sabun, tapi juga melakukan penipuan.


Aneh tapi nyata, cara yang dilakukannya tergolong unik, dia membawa dagangan ke tempat yang ramai, kemudian dia memasukan uang kertas dari pecahan 1 dollar sampai 100 dollar ke dalam beberapa bungkus sabunnya. Sabun yang berisi uang itu lalu dicampur dengan sabun lainnya yang tidak berisi uang. Smith menjual sabunnya tersebut sebagai lotere dengan harga hanya 1 dollar saja, banyak orang yang tergiur dan mencoba keberuntungan untuk membeli sabunnya tersebut untuk mendapatkan hadiah uang seperti yang dimasukan Smith. Tapi pembeli tidak tahu bahwa sebelumnya, rekan Smith sudah membawa semua sabun yang berisi hadiah tersebut dengan cara menyamar sebagai pembeli.

Frank Abagnale, Jr. (Pemalsu Cek)


Pria kelahiran Bronxville, New York pada 27 April 1948 ini terkenal sebagai penipu. Frank Abagnale, Jr. ahli dalam memalsukan cek, menyamar dan melarikan diri. Dia memulai aksinya saat masih berumur 16 tahun, pada masa itu sekitar tahun 1960an dia sudah memiliki kekayaan sebesar $ 2.5 juta atau sekitar 35 milyar rupiah dari hasil memalsukan cek di 26 negara. Dalam melakukan aksinya Frank memiliki banyak identitas, seperti pilot, dokter, agen biro penjara, dan pengacara. Berbekal keahlian khusus pria yang sekarang merupakan konsultan keamanan di Amerika Serikat ini dua kali berhasil melarikan diri dari penjara. Yang pertama adalah saat ditahan selama 12 bulan di penjara Perancis, setelah 6 bulan menjalani hukuman dia berhasil melarikan diri, tetapi sialnya dia ditangkap lagi dan menjalani 6 bulan masa tahanan di Swedia. Kemudian saat menjadi narapidana di Amerika Serikat, Frank juga berhasil melarikan diri setelah dipenjara selama 4 tahun dari 12 tahun masa tahanannya.







No comments:

Post a Comment